Agustus 2016

PENDIDIKAN IBARAT MADU DAN RACUN

Pendidikan adalah suatu yang sakral, penting dan utama bagi semua orang tanpa syarat dan tanpa kecuali. Ada yang menentang hal ini? Atau ada pernyataan lain untuk hal ini? Silakan disampaikan sesuai sudut pandang masing-masing.

Setiap orang tua akan berjuang mati-matian untuk dapat memberikam pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya, walau terkadang melebih dalam kondisi normal. Dan ini merupakan Bukti nyata bahwa pendidikan itu penting dan paling utama.

Tidak ditemukannya perkembangan yang signifikan dari tahun ketahun dalam mencetak generasi bangsa dengan nilai maksimal dalam membawa arus perubahan menunjukan ada yang salah dalam proses dan mekanisme dalam pendidikan. Dewasa ini selalu saja kita banyak mendengar cerita kelam nasib dunia pendidikan, masih banyak anak yang tidak mengenyam pendidikan Formal dan Nonformal, masalah bangunan fisik pendidikan formal yang rusak berat. Infrastruktur ke lokasi pendidikan formal yang tidak memadai sehingga menjadikan pendidikan formal adalah suatu yang mahal dan tak bernilai pengetahuan. Belum lagi kelakuan orang tua murid yang membela anak nya terhadap tindakan guru secara membabi buta, belum lagi mahalnya biaya pendidikan dalam kegerlap program pendidikan gratis.

Pendidikan secara kelembagaan dibagi menjadi 2 yaitu Pendidikan Formal dan non Formal. Pendidikan Formal selanjutnya di atur dalam Undang Undang dan Peraturan Pemerintah lainnya, baik penggunaan Kurikulum, dan lain sebagai nya, sedangkan Pendidikan non formal berkembang dengan sendiri.

Sayang sekali saat ini belum ditemukan Pendidikan Terpadu yang menjadikan sekolah menjadi tempat yang sebenarnya dimana Pendidikan itu ditempa, diajar, diuji sebagai mana mesti dengan semua disipin ilmu.

Melihat banyak sekali tindakan pelanggaran moral dan etika, maka bisa dipastikan bahwa, sekolah sebagai wadah atau tempat pendidikan itu gagal dalam membentuk manusia yang bermoral dan beretika. Banyaknya serapan ilmu pengetahuan maka akan menjadikan generasi penerus bangsa yang handal, pintar tapi tak bermoral, tak beretika, otak Korupsi, Kolusi dan kejahatan-kejahatan lainnya. Racun dari Pendidikan akan menciptakan banyak penjahat baru daripada orang baik yang baru, pejabat yang lebih banyak korup, hukum yang timpang, Pemerintah yang tidak pro rakyat. Hanya bermodalkan Ilmu pengetahuan maka pendidikan hanya menjadi racun dunia.

Secara tak sadar kita sebagai orang tua sendiri yang menjadikan anak-anak kita adalah  sebagai racun dalam pendidikan sehingga terbentuk generasi perusak, generasi lembek, generasi yang keterbelakang otak dan pikiran.

Yang saya katakan bukan tanpa dasar dan tanpa sadar, semua ini adalah fakta. Pendidikan Ilmu Pengetahuan tanpa pendidikan agama yang kuat akan membuat kita menciptakan racun-racun yang berpotensi merusak Masyarakat sekarang atau nanti. Kebanyakan dari kita menjadikan pendidikan Ilmu Pengetahuan adalah hal yang paling utama padahal sebenarnya pendidikan yang paling utama adalah pendidikan agama.

Saya ingin melihat ada manusia hasil dari pendidikan mencetak Profesional muda yang beriman dan bertaqwa. Berlandaskan pada agama dalam setiap pekerjaannya.

Kalau dia seorang Guru, dia akan bekerja sebagai guru yang berlandaskan agama.

Kalau dia seorang ASN, dia akan menjalankan tupoksinya berdasarkan agama.

Kalau dia seorang wakil rakyat, dia akan terus berjuang, bersuara atas nama rakyat.

Jadikan lah Pendidikan itu adalah madu untuk generasi masa depan yang membanggakan.

Saya menyambut baik program Pemerintah untuk memperpanjang waktu sekolah asalkan, pendidikan agama mendapatkan 2/3 porsi waktu belajarnya.



Kebun Sawit : Dampak dan Akibatnya.

Kebun sawit, ketika mendengar kata kebun sawit seakan memberi solusi terhadap masalah, masalah energi terbarukan, masalah ekonomi masyarakat dan masalah masalah lainnya.

Sawit adalah harapan utama masyarakat dikalah itu, disaat banyak lahan tidur, disaat kebutuhan masyarakat meningkat dan disaat ekonomi sebagian kecil masyarakat. Sebagai salah satu komoditas seakan perkebunan ini memberi dampak perubahan masyarakat secara makro.

Suatu yang sangat menjanjikan, menguntungkan dan memberi peluang bagi kehidupan yang layak. Saking menjadi primadona terhadap lahan bisnis ini, hampir semua orang, korporasi melakukan ekspansi ke sektor ini. Jadi sejauh mata memandang maka kita akan sangat banyak melihat pohon sawit ini ada dimana-mana.

Sebagai komoditas dunia, sawit akhirnya di ekspansi dengan suatu kepentingan oleh pemilik kapital berupa untung untung untunh dan untung.

Saking serakahnya pemilil modal, melupakan akibat yang akan terjadi, akibat yang dirasakan oleh generasi nanti, akibat yang nyata dan pasti dinikmati oleh generasi kita nanti.

Dampak terhadap Barang Substitusi Lokal.
Sebelum minyak sawit ini terkenal di masyarakat, hampir semua dari kita menggunakan minyak kelapa sebagai pilihan utama oleh masyarakat. Minyak kelapa adalah pilihan yang dibuat oleh masyarakat lokal dengan teknologi tradisional.

Sederhananya, kita membeli minyak kelapa akan mensejahterakan masyarakat lokal dan sebagai akibatnya masyarakat petani kelapa akan merasakan hasil yang maksimal, daya beli menjadi tinggi, inflasi lokal bisa terjaga. Lain cerita saat sekarang, yang diuntungkan adalah kapital-kapital yang terjun ke bisnis ini, masyarakat ya tinggal lah menjadi masyarakat, petani kelapa jadi murung, daya beli kurang, inflasi lokal bisa terjadi dengan dampak pengaruh lainnya.

Tapi sebagian orang memandang ini adalah hal yang biasa, persaingan dan diversifikasi sangat diperlukan untuk meningkatkan yang satu dan yang lainnya sehingga proteksi atas keberlangsungan minyak kelapa bukan merupakan suatu ancaman.

Apakah cuma sampai disini? Tentu saja tidak, perjalanan pajang masalah ini masih memberi pertanyaan kepada ANDA ANDA semua, apakah tetap diam? Atau bersama kita bergerak. Mungkin saja sebagian dari kita bertanya2 apa kepentingan kita semua, apa harus susah susah memikirkannya.

Saya akan mencoba memberi pandangan lain mengapa ini menjadi masalah buat KITA SEMUA. Tak bisa kita pungkiri, saking primadonanya, hampir semua kapital yang serakah terjun dalam bisnis ini, mendapatkan lahan dengan cara apapun, dan jalan bagaimanapun, sehingga Kalbar ini telah di selimuti oleh kebun sawit, kita lihat banyak fungsi hutan telah berubah, ekosistem yang rusak, daerah resapan yang beralih fungsi dan banyak lagi hal hal lainnya.

Masih segar pandangan kita melihat kejadian tahun tahun lalu,  masyarakat kita dihantam bencana asap, tak sedikit korban saat bencana itu, kerugian harta, benda bahkan nyawa, masihkah anda lupa dengan kejadian itu?  Lupa kah ketika ada diantara kita yang meregang nyawa?

Bergerak atau diam adalah hak anda, hak anda semua wahai teman-teman ku. Diam maka akan banyak kebun- kebun sawit baru, akan ada lagi bencana asap, akan ada lagi musibah-musibah lainnya. Sekarang katakan KALBAR TANPA KEBUN SAWIT LAGI.

Sampaikan informasi ini kepada semua masyarakat, semoga semua dari kita tetap dalam perlindungan oleh ALLAH SWT, amin.

#kalbartolakkebunsawit