SEBATANG KARA TETAP BERUSAHA DAN BERJUANG

Tidak ada yang tahu kapan dia datang dan hadir, cerita ini dimulai dengan datangnya 3 orang saudara dengan namanya Mbok Via, Tok Ibu dan Mbok Thai pada tahun 70 an. Tidak ada yang tahu darimana asal ketiga bersaudara tadi ada yang mengatakan mereka dikucilkan karena penyakit yang di deritanya yaitu kusta.

Purnama, adalah jejak kaki terakhir mereka bersaudara, kita bayangkan bawa purnama era tahun 70 an bukan lah purnama sekarang. Dulu purnama disebut warga kota dengan sebutan rimba/rembak.

Oleh warga sekitar ketiga bersaudara itu diterima dengan baik dan dimalahan di buat kan tempat tinggal untuk berteduh.

Seiring waktu berjalan, kedua saudaranya yaitu Mbok Via dan Tok Ibu wafat dan meninggalkan Mbok Thai sendirian. Sendirian berjuang dengan hidup tanpa keluarga, tanpa sanak family berbekal kebaikan masyarakat purnama saat itu dan sekarang Mbok Thai berjuang seorang diri untuk hidup.

Pernah sesekali di bawa ke Panjo Jompo, tapi karena Mbok Thai tidak terbiasa mengemis, dia kabur dan kembali ke pondok atau tempat tinggalnya.

Kaburnya Mbok Thai bukan tanpa alasan, alasan utamanya adalah beliau susah untuk jualan kue kuenya. Menjualkan dagangannya. Seumur saya mengenal penjual kue baru kali ini saya melihat cara menjual kue yang sangat unik dan tidak sangat jarang dilakukan orang kebanyakan.

Beliau jualan kue bisa dibeli dengan uang, bisa dengan barter barang atau yang uniknya lagi disaat kuenya masih ada sisa saat jualan, beliau masih mau membagikan kue-kue tersebut kepada orang lain dimana uang komisi jualan kuenya digunakan untuk menutup kerugian jualan kuenya.

Dengan sistem jualan seperti ini ternyata Mbok Thai masih dapat bertahan, masih dapat hidup.walau sebatang kara. Sendirian menjalani hidup dengan tetangga yang sangat luar biasa baiknya.

Pada tahun 2014 Mbok Thai dikunjungi menteri sosial. Ntah itu hanya ceremony saja atau suatu hal yang hanya menyenangkan hati masyarakat saja. Tapi inti kedatangan menteri sosial bukan soal itu tapi kita bicara kita ceritakan soal uang. Nah saat kunjungan Mensos, Mbok Thai mendapat batuan jutaan rupiah. Jutaan rupiah ini kalau dipikir-pikir akan bisa membuat Mbok Thai ini bisa hidup hingga 1 bulan. Tapi saudara-saudara sekalian itu kalau kita, kalau mbok Thai lain ceritanya, uanh tersebut habis dalam kurun waktu tak sampai seminggu. Bayangkan uang sebulan punah dalam seminggu.

Kemana larinya uang tadi, kemana uang sebulan yang habis dalam seminggu. Tanya punya tanya ternyata uang tersebut dibagi bagi beliau kembali orang orang kurang mampu lainnya. Masih kita membanggakan diri kita melihat apa yang dilakukan Mbok Thai. Harta dunia ternyata bukan tujuan utama.

Sahabat yang budiman, saat ini beliau sering sakit-sakitan sehingga sudah tak pernah berjualan kue lagi, hidup kehidupan beliau ditopang kebaikan tetangga tempat tinggal beliau. Boleh lah untuk menyambut bulan baik hari baiknya ini kita sisihkan rezeki untuk beliau, silakan datang langsung ke lokasi beliau, ajak anak kita sekalian mengajar kan anak kita bagimana punya sifat berbagi dari usia dini.

Semoga ALLAH tetap bersama orang- orang yang seperti Mbok Thai

Post A Comment:

2 comments:

Unknown mengatakan...

Salut...salah satu wujud karya nyata di bidang Kemanusiaan. Terus berkarya gan..

beve mengatakan...

Semoga kita semua tetap berjuang dengan apa yg kita anggap baik