Assalamu'alaikum wr wb.
Saya tak tahu harus mulai darimana, hatiku gulana dan bingung hidup di negeri yang kaya tapi miskin, dinegeri yg makmur tapi gersang, dinegeri yang baik tapi jahat, bingung, gundah dan gulana.

Ada yang kaya tapi lupa dengan kekayaannya, ada yg lebih lupa dengan kelebihannya, ada yg ini dan lupa yg itu, inilah aku mengumpamakan manusia2 dinegeri ini.

Pemandangan yang tidak biasa memberi pengalaman yang laen dari sebelumnya, begitu banyak pemandangan dan corak ragam manusia. Dari A-Z ak temukan semua, banyak sekali.

Saat itu tergambar makna yang besar bagi harapan untuk mereka yang terabaikan, bagaimana tidak, dengan modal semangat dan keyakinan sedikit yg bisa kami lakukan. Membantu mereka mereka yg terabaikan, dengan melihat realita ini apakah kita harus berhenti ditengah jalan? Atau lanjut? Hanya anda2 semua yg bisa menjawab dengan ketulusan dan Keikhlasan.

Tiga hari berturut2 ini memberi banyak pandangan yang membuka mata dan hati kita, selalu berharap dari yg lebih ternyata kita dapati dari yg kurang, sunggu aneh, yg kurang ini mau tambah miskin lagi atau karena merasa sedikit darinya bisa mengurangi beban penderitaan bagi mereka yg terabaikan.

Tiga hari berturut2 ini ak berjalan mondar mandir disimpang lampu merah dengan membawa sebuah Kotak dgn tulisan Sedekah Khatulistiwa, memohon bantuan masyarakat atas mereka2 yg terabaikan. Tanpa terasa lelah ak berjalan, tanpa memandang siapa AKU, aku tak bisa berbuat banyak.

Tiga hari berturut2 ini memberi pandangan yg nyata dimana banyak pengendara mobil2 mewah bersedekahkan senyum dan lambaian tangan serta anggungan, disisi lain supir2 oplet, truk, masih berniat berbagi dgn nilai seadanya.

Tiga hari berturut2 ini memberi aku cerita lain dibalik Hijab (Maaf) cantik pengendara mobil mewah bersedekahkan lambaian tangan. Dan yg sangat luar biasa tak sedikit yg "pura" tak melihat saya.

Tiga hari berturut2 ini aku melihat seorang nenek2 paroh baya yg naek angkot membuka dompet yg disimpannya dibalik Panyudaranya dan memberi selembar gambar Gusti Ngurah Rai

Tiga hari berturut2 ini aku menjadi pengemis, pengemis untuk mereka2 yg terabaikan, mereka2 yg perlu bantuan, jangan saat azal menjemput baru rasa Iba muncul utk membantu, jgn pernah terlambat untuk membantu.

Tiga hari berturut2 ini nominal seribu sangat berarti sangat kami nanti, setiap melangkah dari satu mobil ke mobil lain, dari satu motor ke motor lain kami berharap ada nilai yg kami dapatkan.

Tiga hari berturut2 ini aku percaya dan yakin dari sekian banyak ini, masih ada sekian banyak lagi yg lebih baik dan sangat baik.

Apakah harus kita biarkan mereka yang terabaikan berjuang sendiri atas rasa sakitnya, atau kita biarkan ketidak berdayaan kita membelenggu Tirani Pemerintah

Sekarang banyak pilihan, anda tidak berbagi dan mengumpulkan harta2 anda, anda berbagi sedikit utk mereka yg terabaikan, anda diam menjadi penonton, anda diam mencemooh, anda bergerak membantu dgn apa yg bisa anda bantu atau anda cuma bisa membaca ini, merenung dan terus merenung sampai anda lupa akan pilihan anda.

Ini hanya ungkapan hati, ungkapan ketidak adilan, kalau anda menjadi salah satu yang terabaikan, apa yg anda rasakan, apa yg anda harapkan, Bersyukur atas kelebihan, dan berbagi atas kelebihan, sehingga rasa memiliki dan kebersamaan akan ada di negeri ini

Wassalam,

Post A Comment:

0 comments: