Daun Pandan untuk Emak
Anak kecil usia 8 tahun berlari lari kecil dengan riang disebuah trotoar jalan, sesekali dia bernyanyi sambil melirik ke arah jalan untuk berhati-hati

Langkah kakinya terhenti disebuah toko bunga, dan setelah mengamati dengan seksama dia pon masuk ke dalam toko bunga itu. Melihat sekali banyak pengunjung, anak itu pun berusaha mencari bunga yang mau dibelinya.
Akhirnya lama kelamaan bunga yang mau dibelinya didapati juga, ternyata bunga pandan yang mau di belinya. Anak kecil itu pun bergegas menuju kasir dan membayar bunga yang mau dibelinya, namun sayang uangnya tidak cukup untuk membeli bunga tersebut.

Gadis kecil itu pun keluar dari toko bunga dengan linangan air mata, duduk didepan toko bunga sambil sesekali melihat toko bunga tersebut.

Tak lama berselang, sebuah mobil mewah berhenti didepan toko bunga tersebut dan keluar lah seorang pemuda yang mau memesan seikat bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal jauh dari sang anak.

Langkah kaki pemuda tadi terhenti didepan anak kecil tadi dan pemuda itu menanyai kenapa dia menangis dan duduk didepan toko bunga, dan anak kecil itu pun menjawab bahwa uang celengan yang dikumpulkan untuk membeli daun pandan untuk emaknya ndak cukup.

Pemuda tadi tersenyum, ayo kita ke masuk ke dalam toko, saya akan membelikan daun yang kamu inginkan. Dengan senang anak kecil itu ikut masuk kedalam dan memilih daun yang diinginkannya.

Ketika selesai hendak pulang pemuda itu menawarkan diri untuk mengantar anak kecil tadi, tentu saja anak kecil itu sangat gembira karena akan di antar tempat ibunya.

Kemudian mereka berdua menuju tempat yang di tunjukan anak tadi, yaitu sebuah pemakaman umum, lalu gadis kecil itu meletakan daun pandan iti diatas sebuah kuburan yang masih basah. Sambil sesekali memejamkan mata dan berdoa.

Melihat kejadian tersebut, pemuda itu menjadi terenyuh, setelah mengantar pulang anak kecil tadi dia pun bergegas ke toko bunga dan membatalkan paket kirimannya dan mengendarai sendiri kendaraan untuk menemui ibunya.

Post A Comment:

0 comments: